Langsung ke konten utama

OUTPUT RANCANGAN ACAK KELOMPOK(RAK)

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL NON FAKTORIAL)

  LAPORAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL NON FAKTORIAL) Oleh: Muhammad Hamzah (2105104010006) Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh MENGOLAH DATA DARI HASIL PENELETIAN YANG DIRANCANG DENGAN MENKALINAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL NON FAKTORIAL) A. DEFENISI DAN SYARAT PENGGUNAAN     Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan rancangan paling sederhana dari beberapa macam perancanngan yang baku. Rancangan ini dipergunakan jika ingin mempelajari perngaruh beberapa perlakuan (t) dengan sejumlah ulangan (r) untuk menjadi satuan-satuan percobaan (rt). RAL dilakukan dengan mengalokasikan pengacakan t kepada rt satuan percobaan. Unit-unit percobaan dalam RAL dapat berupa sampel ternak (ekor), cawan/tabung, area lahan dan lain-lain yang merupakan satuan unit-unit yang diberi batasan sehingga tidak mempengaruhi satu-sama dan dengan kondisi lingkungan yang relatif dapat dikendalikan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya interaksi pengaruh dua

RANCANGAN ACAK LENGKAP FAKTORIAL(RALF)

LAPORAN RANCANGAN ACAK LENGKAP FAKTORIAL(RALF) Oleh: Muhammad Hamzah (2105104010006) Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh MENGANALISIS DATA PADA RANCANGAN ACAK LENGKAP POLA FAKTORIAL 1. Penggunaan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial AxB adalah rancangan acak lengkap yang terdiri dari dua peubah bebas (Faktor) dalam klasfikasi silang yaitu faktor A yang terdiri dari a taraf dan faktor B yang terdiri dari b taraf dan kedua faktor tersebut diduga saling berinteraksi. Saling berinteraksi dimasudkan bahwa pengaruh suatu faktor tergantung dari taraf faktor yang lain, dan sebaliknya jika tidak terjadi interaksi berarti berarti pengaruh suatu faktor tetap pada setiap taraf faktor yang lain. Jadi bila tidak terjadi interaksi antar taraf-taraf suatu faktor saling sejajar satu sama lainnya, sebaliknya bila ada interaksi tidak saling sejajar.   2. Pengaturan Unit-unit Penelitian Prinsip : Semua unit penelitian (perlakuan dan ulangannya) di